Selasa, 17 Maret 2015

CERPEN

Aku Butuh Kalian 
Oleh : Khairani Nurhasanah 

“Ya.. iya bu..” kata Dira sambil menutup telepon. Sudah dua minggu lebih Ibu meninggalkan rumah. Ia pergi ke Kalimantan untuk pekerjaan. Tadi Ibu menelepon Dira. Ia menasihati Dira berbagai hal, dari sekolah sampai kegiatan sehari-sehari Dira di rumah.
Di rumah ia tinggal dengan Ayah, Mbok Jum, dan Kakak laki-lakinya. Tapi Kakak laki-laki Dira sekarang sedang sibuk dengan kuliah barunya di Bogor. Jadi Dira hanya tinggal dengan Ayah dan Mbok Jum. Terkadang di rumah, Dira merasa kesepian. Karena Ayah Dira kerja dari pagi sampai malam. Sampai-sampai Dira jarang melihat Ayahnya, toh, hanya hari Minggu. Dira hanya bisa menghabiskan waktu di rumah bersama Mbok Jum dan bersama ‘Blackberry’-nya. Sekarang Dira merasa hanya Mbok Jum saja yang sayang padanya.
“Mbok Jum…” Dira menghampiri Mbok Jum yang sedang memasak untuk makan malam.
“Iya, ada apa, Non?” Tanya Mbok Jum.
“Apa nggak ada yang sayang sama Dira lagi?” Tanya Dira dengan terisak-isak.
“Ya ampu,non.. banyak kok yang sayang sama Non Dira.” kata Mbok Jum.
“Siapa yang sayang sama Dira, Mbok? Ayah, kerja dari pagi sampai malam, nggak pernah merhatiin Dira. Ibu, Ibu pergi ke Kalimantan. Kak Dika juga, masak kuliah harus jauh-jauh ke Bogor, kenapa nggak di Jakarta aja.”
“Non Dira, Ayah kerja dari pagi sampai malam kan buat Dira. Ibu juga begitu. Dan Kak Dika, kamu lupa, ya? Kak Dika, kan sakit kanker paru-paru. Jadi, Kak Dika di bogor kuliah sambil terapi. Kalau di sana udaranya sejuk, suasananya alam hijau, beda dengan Jakarta yang banyak polusinya.” Mbok Jum menasihati.
Setelah makan malam, tanpa basa-basi Dira langsung masuk ke kamar. Dia merenungi apa yang telah ia perbuat satu hari ini sambil mendengarkan musik di Blackberry-nya. Dia juga  sempat membuat status di BBM-nya. Isi statusnya adalah,
“Lonely…” yang artinya kesepian. Kak Dika juga melihat status itu. Lalu Kak Dika mulai chat dengan Dira.
“Ciee… yang lagi kesepian…”
“Iiiihhh.. biarin :p” jawab Dira.
Kak Dika terus-terusan mengusik Dira yang lagi kesal. Ya, Kak Dika memang selau usil dengan Dira. Mereka pun chat sampai malam. Tak lama kemudian Dira mulai mengantuk.
“Udahan ah, kak. Ngantuk mau tidur dulu..” kata Dira.
“Iya iya.. selamat tidur.. Besok harus bangun pagi-pagi, ya.” Balas Kak Dika.
Keesokan harinya, Dira pergi ke sekolah. Sampai di sekolah, teman-teman Dira sibuk membicarakan sesuatu. Sayang, disaat Dira mau  menghampiri teman-temannya, bel sekolah telah berbunyi.

*****
Di saat istirahat di kantin,
“Dira, kata teman-teman, di status BBM kamu tadi malam katanya kamu kesepian ya..?” Tanya Selly menghampiri Dira. Ya, Selly adalah teman baik Dira di sekolah.
          “eemm.. emm.. “ Dira mengangguk dengan raut wajah yang kelihatan masih murung. Ternyata topik pembicaraan tadi pagi tentang status BBM Dira.  Selly langsung mengalihkan pembicaraan. Selly mengerti bagaimana keadaan hati Dira dan keluarganya.
Setelah pulang sekolah, Selly  susah payah mencari Dira, itu pun belum ketemu-ketemu juga. Padahal Selly ingin mengajak Dira main ke rumahnya.
*****
“Duh, sudah jam 2 siang, kok Non Dira belum pulang-pulang, ya?” Cemas Mbok Jum di rumah.
“Apa mungkin dia main di rumah Selly?” Mbok Jum mengira-ngira.
Baru saja Selly mau menelepon ke rumah Dira. Ternyata telepon rumah Dira sudah menelepon Selly duluan.
“Halo, Non Selly. Dira ada di sana?” Tanya Mbok Jum.
“Nih baru Selly mau nanya ke Mbok Jum. Dira nggak ada di sini, Mbok”.
“Oh.. nggak ada di sana, ya? Gimana ini? Ya sudah, terimakasih, ya Non”
“Iya sama-sa…” belum selesai Selly bicara, Mbok Jum sudah menutup duluan teleponnya.

Selly segera menghubungi teman-temannya. Ternyata setelah diselidiki,  ada yang bilang kalau Dira mengikut Rima pulang ke rumahnya. Rima adalah teman Dira yang bernasib tidak beruntung. Tidak seperti Dira dan yang lain. Selly segera menelepon Mbok Jum untuk pergi ke rumah Rima,  tetapi sebelum ke rumah Rima mereka sepakat untuk berkumpul dulu di Taman di dekat rumah Rima.
Sesampainya mereka di Taman tersebut, Selly terkejut, karena Mbok Jum tak datang sendiri, ternyata Mbok Jum datang dengan Ayah dan Ibu Dira.
“Om, Tante…” kata Selly sambil menyalami Orang Tua Dira.
“Kak Dika mana, kok nggak ikut?” tanyanya lagi.
“Kak Dika nggak bisa datang ke sini, karena kata Dokternya, Kak Dika selama masih dalam masa terapi nggak diizinin ke Jakarta dulu.” Kata Ibu Dira.
“Oh ya, gimana pas kita datang di rumahnya Rima, yang masuk duluan Selly sama Mbok Jum. Om dan Tante belakangan, jadi biar kita bikin kejutan gimana gituuu..?” usul Selly.
“Oh iya, boleh tuh..” tambah Mbok Jum.
Akhirnya mereka semua pun setuju. Mereka langsung pergi ke rumah Rima. Sesampainya di rumah Rima,
“Tok.. tokk..” Selly dan Mbok Jum mengetuk pintu rumah Rima. Rima pun membuka pintu.
“Eh Selly.. ada apa Sel?” Tanya Rima
“Ada Dira nggak di sini?”
“Ada tuh di dalam. Yuk, masuk!” ajak Rima dengan senang hati.
Ternyata di dalam sudah ada Dira yang sedang menyuapi Ibu Rima yang sedang sakit.
“Non Dira…,” Mbok Jum langsung beranjak ke tempat Dira dan langsung memeluknya.
“Non Dira kemana aja tadi Mbok nyari-nyariin”
“Maaf mbok..” kata Dira.
“Ya udah, biar lebih enak bicaranya kita duduk dulu yuk!” kata Rima.
“Maaf, Mbok udah ngerepotin Mbok, sampai datang ke sini,” kata Rima.
“Tadi Dira mau ikut Rima pulang sekolah, padahal Rima udah ngelarang, tapi Dira bener-bener mau.. gara-gara dia tahu kalo Ibu Rima lagi sakit. Katanya dia jarang banget ketemu orang tuanya, soalnya orang tuanya sibuk.”
Tiba-tiba Ayah dan Ibu Dira datang. Dira langsung menghampiri dan memeluknya.
“Dira kangen Ayah dan Ibu”
Lalu, Kak Dika langsung muncul dari belakang Ayah dan Ibu Dira.
“Sama Kak Dika nggak sayang?” usik Kak Dika.
“Kak Dika aku juga sayang sama Kak Dika..”
“Kakak juga, Dir..” jawab Kak Dika.
Tiba- tiba pelukan Dira terlepas. Dia langsung menarik Mbok Jum, Ayah, Ibu, Kak Dika, Selly, Rima ke tempat Ibunya Rima.
“Aku sayang kalian semua.. aku nggak bisa hidup tanpa kalian dan Aku butuh kalian…” kalimat itu yang terkenang oleh semua dan tak akan terlupakan.
Dan dari hari itu semuanya pun bahagia.



 TAMAT

Tidak ada komentar:

Posting Komentar